Jurnalistik utawa jurnalisme (saka tembung journal) ing basa Indonésia mau "kewartawanan", ya iku cathetan bab kadadéan sadina-dina, uga bisa diarani ariwarta. Journal ya iku saka istilah basa Latin diurnalis sing ateges wong kang nyambut gawé jurnalistik.
Ing Indonésia, istilah "jurnalistik" biyèn diarani "publistik". Istilah-istilah iku mau biyasa diwolak-walik, nanging béda asalé. Ing sapérangan kampus ing Indonésia wis tau nganggo istilah iku mau amarga kiblate marang Éropah. Amérika banjur ngganti publistik dadi jurnalistik. Publistik uga dinggo ngrembug Ilmu Komunikasi.
Apa itu jurnalistik??
buat tmn" yang ingin menjadi seorang jurnalis dan blm mengerti apa itu arti dari jurnalistik ada baiknya membaca artikel ini,,
bila sudah membaca artilel ini dan sudah dapat memahami apa itu jurnalistik semoga tmn" semua bisa menjadi seorang wartawan yang handal dalam mencari sebuah berita dan jangan lupa juga harus memenuhi 5w+1h agar berita yang kita cari dapat terinformasikan kepada khalayak dengan baik. Dalam mencari sebuah berita gunakan kata" yang mudah dicerna oleh khalayak agar khalyak dapat memahami berita yang kita informasikan.
Pengertian atau definisi jurnalistik sangat banyak. Secara etimologi, jurnalistik berasal dari dua suku kata, yakni jurnal dan istik. Jurnal berasal dari bahasa Perancis, jounal, yang berarti catatan harian. Dalam bahasa Latin, juga ada kata yang hampir sama bunyi dan upacannya dengan journal yakni diurna, yang mengandung arti hari ini.
Pada zaman Kerajaan Romawi Kuno saat Julius Caesar berkuasa, dikenal istilah acta diurna yang mengandung makna rangkaian akta (gerakan, kegiatan, dan kejadian).Kata istik merujuk pada istilah estetika yang berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan.
Keindahan dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan atau keterampilan dengan menggunakan bahan-bahan yang diperlukan, seperti kayu, batu, kertas, cat, atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan, dan musik.
Hasil seni dan atau keterampilan dimaksud mengandung nilai-nilai yang bisa diminati dan dinikmati manusia pengagumnya, karena keindahan tersebut mengandung makna yang luas, serta mencakup sifat-sifatnya yang obyektif dan subyektif.
Keindahan dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan atau keterampilan dengan menggunakan bahan-bahan yang diperlukan, seperti kayu, batu, kertas, cat, atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan, dan musik.
Hasil seni dan atau keterampilan dimaksud mengandung nilai-nilai yang bisa diminati dan dinikmati manusia pengagumnya, karena keindahan tersebut mengandung makna yang luas, serta mencakup sifat-sifatnya yang obyektif dan subyektif.
Dengan demikian secara etimologis jurnalistik dapat diartikan sebagai “suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa sehari-hari”. Karya seni dimaksud memiliki nilai keindahan yang dapat menarik perhatian khalayaknya (pembaca, pendengar, pemirsa), sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya.
secara lebih luas, pengertian atau definisi jurnalistik adalah “seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuaia dengan kehendak para jurnalisnya”.